Minggu, 23 April 2023

Kriteria Fundamental Saham yang baik


 





Ada beberapa kriteria fundamental saham yang dapat dijadikan acuan untuk menilai kualitas saham yang baik, di antaranya:

  1. Pendapatan (revenue): Saham perusahaan yang memiliki pendapatan yang stabil dan tumbuh setiap tahunnya dapat menunjukkan bahwa bisnis perusahaan sehat dan berpotensi untuk berkembang di masa depan.

  2. Laba Bersih (net income): Selain pendapatan, perusahaan yang memiliki laba bersih yang konsisten dan meningkat juga menunjukkan kinerja bisnis yang baik. Namun, peningkatan laba bersih harus diimbangi dengan pertumbuhan pendapatan yang baik, karena pertumbuhan laba yang tinggi tanpa pertumbuhan pendapatan dapat menunjukkan tanda-tanda manipulasi laporan keuangan.

  3. Tingkat Hutang (debt level): Saham perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang rendah dan stabil relatif terhadap pendapatan dan aset dapat menunjukkan kestabilan keuangan perusahaan.

  4. Laju Pertumbuhan (growth rate): Saham perusahaan dengan laju pertumbuhan yang tinggi diharapkan dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih besar di masa depan. Namun, pertumbuhan yang tinggi harus diimbangi dengan manajemen risiko yang baik.

  5. Dividen (dividend): Saham perusahaan yang memberikan dividen yang stabil dan tinggi dapat menjadi pilihan bagi investor yang mencari pendapatan pasif. Namun, investor harus memperhatikan juga pertumbuhan perusahaan dan keseimbangan antara dividen dan investasi kembali ke perusahaan.

  6. Manajemen: Manajemen yang baik dengan track record yang sukses dalam mengelola perusahaan dan membuat keputusan strategis dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang baik di masa depan.

Namun, penting untuk diingat bahwa kriteria fundamental di atas hanyalah panduan umum dan investor harus selalu melakukan analisis lebih mendalam terhadap perusahaan yang diincar dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti situasi pasar, persaingan industri, dan faktor-faktor ekonomi lainnya sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham


Tidak ada patokan pasti mengenai seberapa tinggi pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan yang dianggap baik. Namun, secara umum, investor biasanya mencari pertumbuhan pendapatan yang konsisten dan berkelanjutan dari waktu ke waktu. Beberapa investor mungkin mengharapkan pertumbuhan pendapatan minimal sebesar tingkat inflasi untuk menjamin nilai investasi mereka tidak tergerus oleh inflasi.

Namun, tingkat pertumbuhan pendapatan yang baik dapat bervariasi tergantung pada industri dan ukuran perusahaan. Beberapa industri mungkin memiliki potensi pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi, seperti teknologi dan e-commerce, sedangkan industri yang lebih mapan mungkin memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih rendah. Ukuran perusahaan juga dapat memengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan yang diharapkan, dengan perusahaan yang lebih kecil cenderung memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lebih besar.

Sebagai gambaran kasar, sebagian besar investor cenderung mencari perusahaan yang mampu memberikan pertumbuhan pendapatan minimal sekitar 5-10% per tahun. Namun, lagi-lagi, ini adalah panduan umum dan setiap investor harus melakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan yang dianggap baik untuk perusahaan yang diincar.


Tingkat hutang yang dianggap baik atau sehat bagi sebuah perusahaan tergantung pada industri dan ukuran perusahaan tersebut. Ada beberapa metrik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat hutang sebuah perusahaan, di antaranya adalah rasio hutang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio), rasio hutang terhadap total aset (debt-to-total-assets ratio), dan rasio bunga terhadap pendapatan (interest coverage ratio).

Secara umum, perusahaan yang memiliki rasio hutang terhadap ekuitas kurang dari 1 dapat dianggap memiliki tingkat hutang yang rendah dan sehat. Namun, perusahaan yang memiliki rasio hutang yang tinggi mungkin masih dapat dianggap sehat jika mampu menghasilkan pendapatan dan laba bersih yang cukup untuk membayar bunga hutang dan mengurangi hutang mereka dari waktu ke waktu.

Namun, investor harus memperhatikan bahwa terlalu banyak hutang dapat meningkatkan risiko kebangkrutan dan membuat perusahaan lebih rentan terhadap fluktuasi pasar dan tekanan ekonomi. Juga, perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi mungkin lebih sulit untuk mendapatkan pinjaman baru dan berinvestasi dalam pertumbuhan di masa depan.

Secara umum, investor dapat mempertimbangkan perusahaan yang memiliki rasio hutang terhadap ekuitas kurang dari 1,5 sebagai acuan umum, tetapi setiap investor harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti industri dan ukuran perusahaan dalam menilai tingkat hutang yang sehat bagi perusahaan yang mereka incar.


Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. ROE dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total ekuitas perusahaan.

Tingkat ROE yang dianggap baik atau tinggi bervariasi tergantung pada industri dan ukuran perusahaan. Namun, secara umum, ROE yang dianggap baik biasanya lebih tinggi dari rata-rata industri dan lebih tinggi dari tingkat suku bunga. ROE yang dianggap baik dapat bervariasi dari 10% hingga 20% atau lebih.

Namun, investor harus memperhatikan bahwa ROE yang tinggi tidak selalu menjamin kinerja perusahaan yang baik, terutama jika ROE tersebut dicapai dengan cara yang tidak berkelanjutan seperti utang yang terlalu tinggi atau manipulasi akuntansi. Investor juga harus mempertimbangkan faktor lain seperti pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, rasio hutang, dan pengelolaan kas perusahaan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

0 Comments: