Aksi korporasi adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah struktur, kepemilikan, atau ukuran perusahaan. Aksi korporasi ini dapat melibatkan perubahan dalam kepemilikan saham, penggabungan dengan perusahaan lain, pembelian saham kembali, pemecahan saham, atau perubahan struktur organisasi dan manajemen perusahaan.
Tujuan dari aksi korporasi dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan strategi perusahaan. Beberapa tujuan umum dari aksi korporasi adalah:
Meningkatkan nilai perusahaan: Perusahaan dapat melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan manfaat kepada pemegang saham.
Mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain: Perusahaan dapat melakukan penggabungan atau akuisisi dengan perusahaan lain untuk memperluas bisnis atau memperoleh sumber daya yang diperlukan.
Menarik investor baru: Aksi korporasi seperti penawaran umum perdana (IPO) atau pemecahan saham dapat menarik minat investor baru dan meningkatkan likuiditas saham.
Meningkatkan efisiensi: Perusahaan dapat melakukan restrukturisasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
Sebagai investor, penting untuk memperhatikan aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan yang Anda investasikan, karena hal ini dapat mempengaruhi nilai investasi Anda dan kinerja jangka panjang perusahaan. Perusahaan biasanya mengumumkan aksi korporasi secara terbuka, sehingga investor dapat memperoleh informasi tentang rencana dan tujuan aksi korporasi tersebut.
Macam-macam Aksi Korporasi
1. Stock Split
stock split termasuk dalam kategori aksi korporasi. Stock split adalah proses di mana perusahaan membagi saham yang ada menjadi saham yang lebih banyak dengan nilai nominal yang lebih rendah. Misalnya, jika perusahaan melakukan stock split 2-1, maka setiap pemegang saham akan menerima 2 saham baru untuk setiap 1 saham yang mereka miliki, dan nilai nominal saham baru akan menjadi setengah dari nilai nominal saham yang lama.
Tujuan utama dari stock split adalah untuk menurunkan harga nominal saham agar lebih terjangkau bagi investor individu dan meningkatkan likuiditas saham. Stock split tidak mempengaruhi nilai total pasar perusahaan atau kepemilikan saham pemegang saham, karena jumlah saham yang dimiliki pemegang saham akan meningkat sementara nilai nominal setiap saham menurun.
2. Right Issue
Right issue termasuk dalam kategori aksi korporasi. Right issue atau penawaran saham terbatas adalah kegiatan perusahaan untuk menerbitkan saham baru kepada pemegang saham yang sudah ada dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar saat itu.
Dalam right issue, perusahaan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham yang sudah ada untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam jumlah tertentu. Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan kehilangan hak tersebut dan saham baru tersebut dapat dibeli oleh investor lain yang tertarik dengan harga yang ditawarkan.
Tujuan utama dari right issue adalah untuk meningkatkan modal perusahaan dan memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk memperluas kepemilikan mereka di perusahaan. Right issue juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana baru untuk melakukan ekspansi bisnis atau pengembangan produk baru.
Seperti halnya aksi korporasi lainnya, perusahaan biasanya mengumumkan rencana right issue secara terbuka dan melalui pengumuman resmi, sehingga investor dapat memperoleh informasi tentang rencana dan tujuan right issue tersebut. Meskipun right issue tidak mengubah struktur atau kepemilikan perusahaan, right issue dapat mempengaruhi harga saham dan likuiditas saham perusahaan di pasar.
3. BuyBack Saham
Buyback saham atau pembelian kembali saham termasuk dalam kategori aksi korporasi. Buyback saham adalah kegiatan perusahaan untuk membeli kembali saham yang telah diterbitkan dari pasar saham, sehingga mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar.
Tujuan utama dari buyback saham adalah untuk meningkatkan nilai saham perusahaan dan memberikan sinyal positif kepada pasar tentang kinerja dan prospek perusahaan. Buyback saham juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengalihkan kelebihan kas yang dimiliki atau untuk menghindari dilusinya kepemilikan saham oleh pihak lain.
Setelah saham dibeli kembali, perusahaan dapat membatalkannya atau menyimpannya sebagai saham yang ditahan. Pembatalan saham mengurangi jumlah saham yang beredar dan dapat meningkatkan nilai per saham yang tersisa. Sementara itu, penyimpanan saham sebagai saham yang ditahan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang perusahaan, seperti untuk program insentif karyawan atau untuk pengambilalihan perusahaan di masa depan.
Seperti halnya aksi korporasi lainnya, perusahaan biasanya mengumumkan rencana buyback saham secara terbuka dan melalui pengumuman resmi, sehingga investor dapat memperoleh informasi tentang rencana dan tujuan buyback saham tersebut. Meskipun buyback saham tidak mengubah struktur atau kepemilikan perusahaan, buyback saham dapat mempengaruhi harga saham dan likuiditas saham perusahaan di pasar.
Pembagian dividen bukanlah termasuk dalam aksi korporasi, namun merupakan kegiatan terkait distribusi laba perusahaan kepada pemegang saham. Pembagian dividen adalah kebijakan perusahaan untuk membagikan sebagian atau seluruh laba yang dihasilkan kepada pemegang saham sebagai imbal hasil atas kepemilikan saham mereka.***
Yang berminat dengan buku "Aksi Korporasi" klik disini
Link Terkait :
1. Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham
0 Comments:
Post a Comment