Sabtu, 22 April 2023


 









Income investing adalah strategi investasi yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan atau arus kas melalui investasi pada aset yang menghasilkan pendapatan rutin, seperti dividen saham, obligasi, reksa dana pendapatan tetap, atau real estate investment trusts (REITs). Tujuan dari income investing adalah untuk menghasilkan pendapatan pasif yang stabil, sehingga dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari atau diinvestasikan kembali untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti pensiun.

Dalam income investing, investor mencari aset dengan yield atau imbal hasil yang tinggi. Yield adalah persentase pendapatan yang dihasilkan oleh aset tersebut dalam hubungannya dengan nilai investasi. Misalnya, jika seorang investor memiliki saham dengan yield 4%, maka aset tersebut akan menghasilkan 4% pendapatan dari nilai investasi. Investor kemudian dapat memilih untuk membagikan pendapatan ini sebagai dividen atau menambahkannya ke portofolio investasi mereka.

Income investing dapat dianggap sebagai strategi investasi yang relatif aman dan stabil, karena fokus pada pendapatan rutin dan imbal hasil yang dapat diharapkan, dibandingkan dengan strategi investasi yang lebih berisiko seperti growth investing yang fokus pada pertumbuhan perusahaan. Namun, seperti semua investasi, income investing juga memiliki risiko dan tidak menjamin keuntungan atau hasil investasi yang pasti. Penting untuk melakukan penelitian dan mempertimbangkan profil risiko pribadi sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi income investing.

Menurut saya, saham saham yang saat ini membagikan dividen secara perlu dipertimbangkan masuk dalam Portofolio Anda, seperti saham saham perbankan BUMN, BUMD.

Berikut adalah beberapa jenis saham yang dapat dipertimbangkan dalam menjalankan strategi income investing:

  1. Saham Dividen Tinggi: Saham dividen tinggi adalah saham yang membayar dividen dalam jumlah besar dan konsisten. Saham-saham ini biasanya berasal dari perusahaan yang stabil dan mapan yang memiliki arus kas yang cukup untuk membayar dividen.

  2. Saham Konsumsi: Saham-saham konsumsi seperti saham perusahaan makanan dan minuman, farmasi, atau perusahaan barang-barang konsumen, dapat memberikan pendapatan yang stabil karena permintaan atas produk-produk tersebut cenderung stabil dan konstan.

  3. Saham Publik Utilities: Perusahaan utilitas publik seperti perusahaan listrik, gas, dan air, seringkali merupakan pilihan yang baik untuk strategi income investing karena bisnis mereka memiliki pendapatan yang stabil dan cenderung menghasilkan dividen yang konsisten.

  4. Real Estate Investment Trusts (REITs): REITs adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola portofolio properti komersial seperti gedung perkantoran, mal, hotel, dan apartemen. Investor dapat memperoleh pendapatan dari hasil sewa properti yang dihasilkan oleh REITs.

  5. Obligasi: Obligasi adalah surat hutang dari suatu perusahaan atau pemerintah yang menghasilkan pendapatan dalam bentuk bunga. Obligasi dapat memberikan pendapatan yang stabil dan imbal hasil yang terukur, tetapi juga memiliki risiko kredit.

Penting untuk diingat bahwa setiap jenis saham memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Investor harus melakukan penelitian yang matang sebelum memilih saham untuk strategi income investing mereka dan mempertimbangkan profil risiko pribadi mereka.***




0 Comments: